Jenis Sepeda gunung

Para Goweser tahukah anda Jenis-jenis Sepeda gunung pertama kali?

Sepeda gunung (Inggris: All Terrain Bike /ATB atau Mountain Bike /MTB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970, oleh pengguna sepeda di perbukitan San Fransisco. Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada tahun 1981, penemu sepeda gunung mengatakan bahwa sepeda jenis ini tidak akan pernah populer. Kenyataannya 80% sepeda yang terjual di Amerika Serikat adalah jenis ini. Sepeda gunung adalah jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak gunung Kilimanjaro, titik tertinggi di benua Afrika, 5.895 m.

Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (carbon fiber reinforced plastic) dan menggunakan shock breaker (peredam goncangan). Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan, sehingga 3x10=30 tingkat kecepatan yang berbeda.

Desain

Tipe sepeda gunung dibagi lagi menjadi berdasarkan empat jenis frame, yaitu:

Rigid

Sebuah sepeda rigid merk Trek 800 Sport, keluaran tahun 2002.

Sepeda jenis ini tidak memiliki suspensi sama sekali, dan sering digunakan untuk sepeda cross country low end.

Hardtail

Jenis ini memiliki bagian depan yang bersuspensi, sedangkan frame dengan bagian chain stay kaku tanpa ada suspensi. Tipe hardtail biasanya dipakai di medan yang bervariasi. Tipe hardtail sendiri bisa dicirikan dari adanya satu shockbreaker dibagian depan. Kalau tipe ini lebih cepat mendapatkan momentum ketika dikayuh sehingga untuk mendapat kecepatan maksimum jadi lebih mudah. Tipe ini cocok buat yang senang cross country atau main di daerah pedesaan.

Soft tail

Frame sepeda dengan suspensi belakang yang kecil yaitu elastomer dan diaktifkan dengan frame yang fleksibel bukan dengan pivot (persendian). Karena sepeda jenis ini tidak memiliki pivot, maka sepeda jenis ini lebih nyaman dan ringan dibandingkan sepeda jenis full suspension lainnya, dan juga tetap memiliki efisiensi mengayuh pedal layaknya jenis hardtail. Sepeda jenis ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1999, oleh KHS, dengan tipe KHS Team Soft Tail. Akan tetapi pada saat ini, sepeda jenis softail jarang dikembangkan lagi, karena hanya memiliki travel belakang yang pendek, hanya sekitar 1-4 inci, dibandingkan dengan travel belakang sepeda full suspension sekarang yang bisa mencapai 8 inci.

Full Suspension

Sepeda jenis ini memiliki suspensi untuk bagian garpu depan dan bagian chain stay. Mekanisme kerja peredam kejut di bagian chain stay pivot yang menghubungkan lower dan upper chain stay, sehingga membuat ban belakang dapat naik-turun mengikuti kontur medan yang dilalui. Untuk sepeda full suspension lebih enak digunakan dimedan off-road yang memiliki kontur tanah atau bebatuan. Hal ini penting karena getaran sepeda saat turun bisa diredam oleh shockbreaker di garpu depan dan belakang sepeda. Sepeda jenis ini biasanya fork (garpu) depannya lebih tinggi ketimbang belakang. Soalnya ketika di turunan, sudut kemiringan sepeda enggak akan terlalu ekstrem. Alhasil sepeda jadi lebih mudah dikontrol.


Disiplin

Sepeda gunung disiplin cross country (XC) dan bertipe hardtail (HT)
Secara umum sepeda gunung dibagi menjadi 5 jenis menurut disiplin atau fungsi bersepeda, diantaranya yaitu:
Sepeda gunung disiplin cross country (XC) dan bertipe hardtail (HT)


Cross Country (XC) Dirancang untuk medan yang tidak terlalu ekstrem (ringan), sepeda jenis ini hanya mempunyai suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali. Karena hanya memiliki suspensi depan biasanya sepeda gunung jenis ini dikategorikan sebagai hardtail frame. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh ditanjakan, di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan dan perjalanan jarak jauh. Sepeda jenis ini sangatlah disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain MTB.


Sepeda jenis XC dirancang memakai suspensi depan (fork) dengan travel antara 80-120 mm, dan sangat tidak disarankan untuk mengganti panjang travel lebih dari yang telah ditetapkan oleh produsen.


Trail XC Sepeda Trail adalah perkembangan dari sepeda XC, yang umumnya digunakan oleh pengendara MTB rekreasi, dengan medan trail off-road. Sepeda ini biasanya memiliki travel dengan ukuran antara 120-140 mm. Sepeda Trail XC biasanya dibuat untuk menghadapi medan kasar lebih baik daripada sepeda jenis XC.


Enduro/All Mountain (AM) Biasa dipakai untuk jalur perpaduan antara cross country (XC) dan downhill ringan (light DH). Didesain untuk melintasi alam yang berat seperti naik dan turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan off-road jarak jauh. Memiliki 2 suspensi depan dan belakang (double suspension). Panjang suspensi belakang (rear suspension) sekitar 6 inchi dan panjang suspensi depan (fork) mulai dari 140-160 mm. Pemakai dapat melakukan pendakian gunung dengan baik (tidak berat), sekaligus juga dapat menuruni gunung dengan cepat (tidak berguncang-guncang), karena panjang suspensi yang optimal. Keunggulan sepeda jenis ini ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Nama lain dari sepeda jenis ini adalah "Enduro".


Free Ride (FR) Dirancang untuk mampu bertahan melakukan lompatan tinggi (drop off) dan kondisi ekstrim sejenisnya. Rangkanya kuat namun tidak secepat dan selincah sepeda jenis All Mountain, karena bobotnya yang lebih berat, maka kurang cocok untuk digunakan dalam perjalanan jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan. Sepeda jenis ini speknya mirip dengan jenis Downhill. Sepeda jenis ini memiliki panjang suspensi fork bertravel antara 180-200 mm.



Sepeda Downhill bertipe full suspension
Downhill (DH)
Sepeda gunung disiplin downhill dan bertipe full suspension. Sepeda Polygon dikendarai rider internasional Fabien Cousinie.


Untuk medan yang sangat ekstrem, sepeda gunung jenis ini mempunyai suspensi ganda (double suspension) untuk meredam benturan yang kerap terjadi ketika menuruni lereng dan dapat menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi. Dirancang agar dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Sepeda jenis ini tidak mengutamakan kenyaman dalam mengayuh, karena sepeda jenis ini hanya dipakai hanya untuk menuruni lereng bukit atau gunung. Sepeda ini juga dipakai untuk perlombaan, sehingga yang menjadi titik utama dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka, namun sepeda mereka diangkut dengan mobil. Sangat tidak efisien jika sepeda ini digunakan di dalam kota maupun di jalur cross country. Travel suspensi depan sepeda ini sama dengan jenis sepeda FR, antara 180-200 mm.



Sebuah sepeda dirt jump.
Dirt Jump (DJ) Sepeda jenis ini awalnya dirancang untuk anak muda perkotaan, selain sebagai alat transportasi, untuk kebut-kebutan di jalan raya kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan atraksi-atraksi ekstrim lainnya. Fungsi dari sepeda jenis ini sangat mirip dengan BMX, namun dengan bentuk yang diperbesar. Nama lain dari sepeda jenis ini adalah trial atau urban MTB.

0 Response to "Jenis Sepeda gunung"

Posting Komentar